Hari ini, Selasa, 22 September 2020 dilaksanakan pembukaan Pelatihan Sosiokultural bagi ASN di lingkungan Pemda DIY di Gallery Prawirotaman Hotel Yogyakarta

Badan Diklat DIY memfasilitasi Yayasan Satunama dalam menyelenggarakan pelatihan yang diikuti oleh 20 orang ASN dari berbagai instansi di Pemda DIY yang telah ditunjuk oleh BKD DIY.

Pelatihan ini dilaksanakan selama 6 hari kerja dimulai tanggal 22 September s.d. 1 Oktober 2020

Kepala Badan Diklat DIY, Dr. Ir. Kuncoro Cahyo Aji, M.Si., dalam laporannya menyampaikan bahwa pelatihan ini dilaksanakan agar para peserta (1) memahami, mengenali, dan menerima keberadaan kompetensi sosiokultural; (2) mengembangkan dan mempromosikan keberadaan kompetensi sosiokultural; (3) menciptakan lingkungan kerja yang produktif dalam keberagaman sosiokultural.

Sementara itu Metorius Kusuma Hadi, selaku Pembina Yayasan Satunama dalam sambutannya menjelaskan bahwa Yayasan Satunama merupakan LSM yang bergerak dalam bidang pelatihan dan konsultasi yang telah melaksanakan berbagai pelatihan di Indonesia, dan sekarang bersama dengan Pemda DIY melaksanakan pelatihan terkait keberagaman.

Diakhir sambutan, Sekda DIY, Drs. Kadarmanta Baskara Aji menyampaikan apresiasi dan penghargaannya kepada Badan Diklat DIY dan Yayasan Satunama yang memiliki inisiasi untuk menyelenggarakan Pelatihan Sosiokultural ini. “Saya kira ini sebuah diklat yang relevan bagi kepentingan kita, para ASN di Pemda DIY, karena sosiokultural menjadi salah satu kompetensi yang wajib dimiliki oleh seluruh ASN yang ada,” ucapnya.

Beliau melanjutkan, selama ini para ASN lebih banyak mengikuti diklat yang sifatnya manajerial saja, sementara diklat yang sifatnya sosiokultural cenderung lebih sedikit.

“Selama ini kita lebih banyak mengikuti diklat yang sifatnya manajerial, yang mengajarkan bagaimana caranya menjadi seorang pemimpin. Sementara dalam sosiokultural mengajarkan kompetensi sosiokultural yang tinggi, kalau memiliki kompetensi ini, maka akan merubah seseorang itu menjadi sangat adaptif, mudah berubah, mudah menyesuaikan dengan kondisi lingkungan alam, budaya, sosialnya, hanya orang-orang yang mampu berubah dan menyesuaikan keadaanlah yang kemudian akan eksis di setiap pekerjaan yang kita hadapi,” tutupnya.

 

(hdk)