Yogyakarta – (28/03/2023) Forum Group Discussion (FGD) Grand Design Internalisasi Keistimewaan ke 2 diselenggarakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan DIY untuk memfokuskan dan menspesifikan tupoksi Badan Pendidikan dan Pelatihan baik secara langsung dan tidak langsung terhadap pelatihan internalisasi Keistimewaan yang bertempat di Kelas Bodronoyo Barat Lantai 2 Bandiklat DIY.
Acara dibuka oleh Ibu Lintang Ika Novida S.Sos selaku Kepala Bidang Teknis Fungsional, beliau meyampaikan bahwa tujuan Grand Design Internalisasi Keistimewaan Yogyakarta adalah acuan pelaksanaan Internalisasi Keistimewaan Yogyakarta bagi ASN maupun Masyarakat. Hadir sebagai narasumber Bapak Arif Kurniar Rakhman M.A. tenaga ahli penyusun grand design Internalisasi Keistimewaan, Prof. Sutaryo (Parampara Praja DIY), KRT Kintoko Sri Soedarmo (Kraton Ngayogyokarto hadiningrat), dan Eko Suryanti S.S, MAP (Paniradya Kaistimewan DIY).
Perlunya kegiatan perumusan grand design internalisasi keistimewaan bertujuan untuk memahami beberapa komponen diluar otoritas Bandiklat DIY yang masih bersifat umum dan tupoksi Bandiklat DIY baik secara langsung maupun tidak langsung yang bersifat spesifik dengan strategi modal percepatan yang tadinya masih menggunakan metode konvensional (Klasiklal/Luring) dan telah bergeser menggunakan metode kontemporer yaitu metode blended learning dan metode rekognisi. Kemudia Keterbatasan mentor /narasumber harus segera disikapi secara bijak agar tidak ada ketergantungan dengan adanya mentor atau narasumber.
Output dari kegiatan ini adalah terlaksananya keseluruhan program Internalisasi Keitimewaan sesuai dengan rancangan Grand Design secara efektif yang menghasilkan watak Satria melalui sikap yang memegang teguh ajaran moral: sawiji, greget, sengguh, ora mingkuh(konsentrasi, semangat, percayadiri dengan rendah hati dan bertanggung jawab) dan selaras dengan Akal Budi Luhur-Jati Diri, teladan dan keteladanan, rela melayani, inovatif, yakin dan percaya diri, dan ahli professional.
Tahapan Pelaksanaan Internalisasi sebagai berikut:
1. Transformasi Nilai merupakan proses yang dilakukan oleh pelatihan dalam menginformasikan nilai-nilai yang baik dan yang kurang baik
2. Transaksi Nilai merupakan proses penginternalisasian nilai melalui komunikasi dua arah antara pelatih dengan peserta latih secara timbal balik, sehingga terjadi proses interaksi.
3. Trans Internalisasi merupakan proses penginternalisasian nilai melalui komunikasi dua arah antara pelatih dengan peserta latih secara timbal balik, sehingga terjadi proses interaksi.
Berkaitan dengan keterbatasan waktu, ASN yang awalnya disibukan oleh aktifitas yang sudah padat, diharapkan mampu meluangkan waktunya untuk melakukan pengembangan kompetensi sehingga yang awalnya dengan pola pikir Limited time bisa menjadi Fleksible Time. Sasaran pelaksanaan kegiatan Intenalisasi Keistimewaan Yogyakarta meliputi masyarakat, Kaum Intelektual (guru/dosen) dan ASN. ASN disini akan difokuskan pada eselon 3 dan eselon 2, karena pada eselon ini memiliki tupoksi untuk menyusun kebijakan program pembangunan berdasarkan penerapan nilai-nilai keistimewaan (penyusunan policy brief) sedangkan masyarakat Non ASN yang merupakan masyarakat DIY yang memiliki kewajiban untuk penerapan nilai-nilai keistimewaan. Diharapkan dengan kegiatan perumusan Grand Design Internalisasi Keistimewaan Yogyakarta dapat menjadi pedoman bagi unsur pelaksana/penyelenggaraan kegiatan internalisasi Keistimewaan Yogyakarta.

 

(team)