Yogyakarta – Badan Pendidikan dan Pelatihan DIY menyelenggarakan Upacara Pelepasan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XXI. Acara yang ditutup oleh Sekretaris Daerah DIY Bapak Drs. R. Kadarmanta Baskara Aji ini berlangsung pada hari Rabu, 6 Desember 2022 bertempat di Gedung Menza Bandiklat DIY.

Dalam laporan penyelenggara yang disampaikan oleh Ibu Amin Purwani, S.H., M.Ec.Dev. selaku Plt. Kepala Badan Diklat DIY, bahwa tujuan dari Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II ini untuk mengembangkan kompetensi kepemimpinan strategis pada Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama yang akan berperan dan melaksanakan tugas dan fungsi kepemerintahan di instansinya masing-masing.

Kurikulum pelatihan disusun melalui 4 agenda sebagai berikut: (1) Agenda Mengelola Diri, (2) Agenda Kepemimpinan Strategis, (3) Agenda Manajemen Strategis, dan (4) Agenda Aktualisasi Kepemimpinan Strategis.

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II berlangsung kurang lebih selama 107 hari dimulai pada tanggal 03 Agustus s.d. 06 Desember 2022 dengan metode Blended Learning. Peserta PKN II berjumlah 60 orang, 1 peserta dari Kementerian dan 59 peserta dari 26 Pemerintah Daerah.

Evaluasi peserta pada PKN II Angkatan XXI menyatakan 60 orang peserta LULUS dengan kualifikasi Sangat Memuaskan 24 peserta, Memuaskan 35 peserta, dan Baik 1 peserta. Berikut peringkat 10 besar dengan susunan sesuai Nomor Daftar Hadir (NDH) :

  1. Achmad Cholik, S.Sos., M.M. dari Pemerintah Kabupaten Blitar
  2. Agus Arif Nugroho, S.STP., M.Si dari Pemerintah Kota Yogyakarta
  3. Aria Nugrahandi, ST., M.Eng. dari Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta
  4. Aris Eko Nugroho, S.P., M.Si dari Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta
  5. Dedi Budiono, M.Pd. dari Pemerintah Kota Yogyakarta
  6. Ma’ruf Nuryasa, AP., M.M. dari Pemerintah Kota Cirebon
  7. Muh. Aris Nugroho, MMA dari Pemerintah Kabupaten Kulon Progo
  8. Sri Nuryanti, M.Si dari Pemerintah kabupaten Bantul
  9. Trisna Manurung, M.Si dari Pemerintah Kabupaten Bantul
  10. Yuna Pancawati, S.E., M.Si dari Pemerintah Daerah daerah Istimewa Yogyakarta

Dalam sambutan Kepala LAN RI yang disampaikan oleh Ibu Dr. Tr. Erna Irawati, S.Sos., M.Pol.Adm. selaku Kepala Pusat Pembinaan Program dan Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN LAN RI menjelaskan pentingnya kepemimpinan yang strategis, kondisi masyarakat saat ini sedang menghadapi realitas VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) yaitu kondisi labil dan berubah dengan sangat cepat, penuh ketidakpastian dan sulit memprediksi dengan akurat apa yang akan terjadi, tantangan menjadi lebih rumit karena multi faktor yang sangat terkait serta ketidakjelasan atas suatu kejadian.

Oleh karena itu, bangsa ini membutuhkan pemimpin yang mampu menjadi problem solver dan menjadi pemecah kebuntuan berbagai sektor kehidupan yang stagnan bahkan mengalami kemunduran. Sebagai seorang pemimpin, harus bisa menyesuaikan diri bahkan harus bisa menjadi trendsetter yang terus menciptakan terobosan agar bisa mengatasi kondisi VUCA tersebut, lanjut beliau.

Di era ini, bukan lagi menjadi ASN yang pasif dan manja, tetapi harus menjadi ASN yang mandiri, kreatif, inovatif dan memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah. ASN diharapkan mampu berfikir secara futuristik, cerdas mengambil momentum, dan berani menjadi subjek perubahan.

Dalam sambutannya Ibu Erna juga membacakan 5 peserta Teristimewa, yaitu :

Peringkat 1 : Agus Arif Nugroho, S.STP., M.Si. dari Pemerintah Kota Yogyakarta

Peringkat 2 : Aris Eko Nugroho, S.P., M.Si. dari Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta

Peringkat 3 : Trisna Manurung, M.Si. dari Pemerintah Kabupaten Bantul

Peringkat 4 : Yuna Pancawati, S.E., M.Si. dari Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta

Peringkat 5 : Ir. Muh. Aris Nugroho, MMA. Dari Pemerintah Kabupaten Kulon Progo

Setelah menyelesaikan pelatihan ini, peserta PKN Tingkat II diharapkan memiliki tanggungjawab dalam implementasi proyek perubahannya sesuai dengan perencanaan strategis yang disusunnya, dan perlu dimonitor secara periodik untuk menjaga sustainability inovasi di masing-masing instansi.

Bu Erna juga mengingatkan bahwa terobosan yang telah dilakukan bukan hanya sebatas sampai pada Seminar Proyek Perubahan dipelatihan saja, tetapi tugas terpenting selanjutnya adalah membuat stakeholders atau masyarakat menikmati pelayanan, menikmati hasil terobosan tersebut. Tugas kita menjamin terobosan yang kita lakukan dalam pelayanan publik benar-benar dirasakan masyarakat (delivered), bukan hanya menjamin pelayanan tersedia (sent).

“Kekompakan itu menjadi kunci keberhasilan bapak ibu bekerja, tentu bapak ibu semua punya tanggung jawab, punya kewenangan di bidang masing-masing untuk selalu bisa mensupport pemasukkan daerah membantu kepala daerah, bupati, walikota, gubernur sehingga selepas dari Gunungsempu ini tanggung jawab semakin berat, kewenangan tetap dilaksanakan dengan sebaik-baiknya”, pesan Bapak R. Kadarmanta dalam sambutannya.

Dalam kesempatan yang sama, Bapak R. Kadarmanta menjelaskan pemimpin harus memiliki sifat sukeng tyas yen den hita yang artinya bahwa pemimpin harus dapat mendengarkan dan menerima masukan, biasanya pimpinan adalah pembicara yang baik bukan pendengar yang baik, silahkan tetap sebagai pembicara yang baik sebagai pimpinan yang harus memberikan support, motivasi kepada anak buah, tetapi akan lebih lengkap, lebih baik jika menjadi pendengar yang baik.

(team)