Yogyakarta – Penutupan Diklat Kepemimpinan Tingkat III Angkatan I Tahun 2019 dilaksanakan pada hari Sabtu, 15 Juni 2019 di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Istimewa Yogyakarta (Badan Diklat DIY). Hadir dalam penutupan tersebut, Asisten Sekretaris Daerah DIY Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat, Ibu Ir. Arofa Noor Indriani, M.Si., yang mewakili Sekretaris Daerah DIY.

Acara penutupan juga dihadiri oleh para tamu undangan dari instansi pengirim, pejabat struktural dan Widyaiswara Badan Diklat DIY. Acara diawali dengan penyampaian kesan dan pesan oleh salah satu orang perwakilan peserta.

Dalam acara tersebut juga dipaparkan 2 Proyek Perubahan Peserta yang merupakan 2 Proyek Perubahan terbaik. Pada kesempatan yang pertama dipaparkan oleh Ibu Afia Rosdiana, M.Pd., dari Taman Pintar Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta dengan Proyek Perubahan “Taman Pintar Integrated Eco Management – Membangun Pariwisata Berkelanjutan”.

Paparan kedua disampaikan oleh Bapak Wahyudiono, S.Sos., MT., dari Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Blitar dengan Proyek Perubahan “Program Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Sektor Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan Perkotaan melalui Penyampaian SPOP dan LSPOP Berbasis Informasi Teknologi”.

Evaluasi terhadap peserta yang disampaikan oleh Kepala Badan Diklat DIY, Bapak Ir. Kuncoro Cahyo Aji, M.Si., menjelasksan bahwa penilaian terhadap kelulusan peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat III difokuskan pada aspek proyek perubahan dengan mempertimbangkan aspek sikap dan perilaku.

Sebanyak 40 orang peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat III Angkatan I Tahun 2019 yang dinyatakan LULUS adalah sebanyak 40 orang dengan kualifikasi kelulusan:

  • Sangat Memuaskan : – orang
  • Memuaskan : 39 orang
  • Cukup Memuaskan : 1 orang
  • Ditunda Kelulusan : – orang

Berikut 8 (delapan) peringkat terbaik Diklat Kepemimpinan Tingkat III Angkatan I Tahun 2019, berturut-turut sebagai berikut:

  1. Afia Rosdiana, M.Pd., dari Taman Pintar Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta dengan Proyek Perubahan “Taman Pintar Integrated Eco Management – Membangun Pariwisata Berkelanjutan”
  2. Wahyudiono, S.Sos., MT., dari Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Blitar dengan Proyek Perubahan “Program Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Sektor Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan Perkotaan melalui Penyampaian SPOP dan LSPOP Berbasis Informasi Teknologi”
  3. Abdurahman, ST., MT., dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mempawah dengan Proyek Perubahan “Strategi Peningkatan Penyelenggaraan Jalan di Kabupaten Mempawah dengan SIMPEL JAK MEMPAWAH (Sistem Informasi Penyelenggaraan Jalan Kabupaten Mempawah)”
  4. Tri Retnani, S.Si., MT., dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Yogyakarta dengan Proyek Perubahan “Dessy Mitra Mbangun Kampung – Decision Support System – Sinergitas Kinerja Litbang dalam mendorong kemitraan dan jejaring untuk meningkatkan pembangunan berbasis kampung di kota Yogyakarta”
  5. Abu Yazid, S.IP., MM., dari Biro Organisasi Sekretariat Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Proyek Perubahan “Inovasi Pembinaan Pelayanan Publik Menuju One Agency One Innovation di Lingkungan Pemerintah Daerah DIY”
  6. Sari Wulandari, SH., MM., dari Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo dengan Proyek Perubahan “Optimalisasi Retribusi Pariwisata Melalui E-Ticketing di Kabupaten Kulon Progo”
  7. Marhaendra Pudji Rahardja, S.Pd., MM., dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Blitar dengan Proyek Perubahan “Peningkatan Kinerja Penanganan Kedaruratan dan Tindak Lanjut Pasca Bencana di BPBD Kabupaten Blitar”
  8. Joko Budi Prasetyo, ST., MM., dari Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta dengan Proyek Perubahan “Aksesibilitas Difabel pada Bangunan Gedung di Komplek Balaikota Yogyakarta Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta”

Ibu Arofa Noor Indriani dalam sambutannya menerangkan bahwa kondisi birokrasi saat ini masih memperlihatkan mindset aparatur yang perlu diubah baik itu struktur dan fungsinya serta perilaku aparatur itu sendiri.

Keikutsertaan oleh peserta Pejabat Struktural Eselon 3 pada Diklat Kepemimpinan ini, lanjut Ibu Arofa Noor Indriani, seharusnya didasari tidak hanya karena kewajiban untuk memenuhi persyaratan menduduki jabatan tetapi juga merupakan upaya dalam rangka mengembangkan kompetensi para Pejabat Strukturtal Eselon 3 sesuai dengan tuntutan kebutuhan kompetensi yang diharapka.

Lebih jauh Ibu Arofa Noor Indriani menjelaskan, tantangan dalam membenahi birokrasi atau sektor publik sangat besar dan menjadi pekerjan rumah bersama, untuk itu diperlukan komitmen perubahan yang mempunyai kemampuan kepemimpinan adaptif dan daya inovasi yang tinggi.

Ibu Arofa Noor Indriani berpesan kepada seluruh peserta, Diklat Kepemimpinan Tingkat III yang telah diikuti ini diharapkan dapat membentuk para peserta menjadi pemimpin-pemimpin perubahan dan mampu memperbaiki kualitas sektor publik di instansi masing-masing. (hdk)