Yogyakarta – Rabu (3/8/22) Pembukaan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XXI dihadiri oleh Sekretaris Daerah DIY Bapak Drs. R. Kadarmanta Baskara Aji, Kementerian Penyelenggara dan Pengembangan Kompetensi ASN LAN RI yang diwakili oleh Bapak Dr. Basseng, M.Ed., dan Kepala Badan Diklat DIY Bapak Drs. YB. Jarot Budi Harjo, serta JPT Pratama dan para tamu undangan yang berlangsung di Gedung Pracimasana Komplek Kepatihan DIY.

Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Lagu Mars Pemda DIY yang dipandu oleh dirigen dan diikuti seluruh peserta dan hadirin. Acara selanjutnya laporan penyelenggara yang disampaikan oleh Kepala Badan Diklat DIY. Dalam laporannya Bapak YB. Jarot Budi Harjo menyampaikan tujuan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II adalah untuk mengembangkan kompetensi peserta dalam rangka memenuhi standar kompetensi manajerial Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama.

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II berlangsung kurang lebih selama 107 hari dimulai pada tanggal 03 Agustus s.d. 06 Desember 2022 dengan metode Blended Learning. Peserta PKN II berjumlah 60 orang, 1 peserta dari Kementerian dan 59 peserta dari 26 Pemerintah Daerah, rinciannya sebagai berikut :

  1. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi : 1 orang
  2. Pemerintah Daerah DIY : 6 orang
  3. Pemerintah Kabupaten Kulonprogo DIY : 4 orang
  4. Pemerintah Kota Yogyakarta DIY : 5 orang
  5. Pemerintah Kabupaten Sleman DIY : 2 orang
  6. Pemerintah Kabupaten Gunungkidul DIY : 4 orang
  7. Pemerintah Kabupaten Bantul DIY : 4 orang
  8. Pemerintah Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur : 1 orang
  9. Pemerintah kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur : 1 orang
  10. Pemerintah Kabupaten Tebo Provinsi Jambi : 1 orang
  11. Pemerintah Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi : 2 orang
  12. Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi : 1 orang
  13. Pemerintah Kota Jambi Provinsi Jambi : 3 orang
  14. Pemerintah Kota Magelang Provinsi Jawa Tengah : 6 orang
  15. Pemerintah Kabupaten Manado Provinsi Sulawesi Utara : 1 orang
  16. Pemerintah Kabupaten Kotamobagu Provinsi Sulawesi Utara : 1 orang
  17. Pemerintah Kota Cirebon Provinsi Jawa Barat : 3 orang
  18. Pemerintah Kabupaten Landak Provinsi Kalimantan Barat : 2 orang
  19. Pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen Provinsi Papua : 1 orang
  20. Pemerintah Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung : 3 orang
  21. Pemerintah Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung : 1 orang
  22. Pemerintah Kabupaten Mesuji Provinsi Lampung : 1 orang
  23. Pemerintah Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung : 2 orang
  24. Pemerintah Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu : 1 orang
  25. Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan : 1 orang
  26. Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau : 1 orang
  27. Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau : 1 orang

Dilanjutkan dengan pembacaan Fakta Integritas Peserta PKN Tingkat II Angkatan XXI tahun 2022 yang dibacakan oleh Bapak Aris Eko Nugroho, S.P., M.Si. selaku wakil dari salah satu peserta, dan diikuti oleh seluruh peserta.

Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi ASN LAN RI Bapak Dr. Basseng, M.Ed., dalam sambutannya beliau menyampaikan tentang isu-isu strategis kepemimpinan. Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II ini adalah implementasi dari kebijakan pemerintah khususnya yang tertuang didalam undang-undang nomor 5 tahun 2014 tentang aparatur sipil negara. Yang tegas disebutkan bahwa aparatur sipil negara berhak atas pengembangan kompetensi.

Pengembangan kompetensi pada saat ini di Indonesia masih tergolongan memprihatinkan, artinya rata-rata pegawai mengikuti pengembangan kompetensi pertahun masih sangat rendah sehingga pengembangan kompetensi bukan lagi kewajiban tetapi dijadikan hak agar dapat mewujudkan birokrasi yang berkelas dunia, yaitu birokrasi yang efektif, efisien, cepat didalam melayani kebutuhan-kebutuhan masyarakat, birokrasi yang lincah, birokrasi yang tangkas didalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah.

Beliau berharap para peserta pelatihan ini dapat bersungguh-sungguh mengembangkan kompetensi kepemimpinannya dalam pelatihan ini karena meningkatkan kualitas birokrasi yang lincah, cepat dan tangkas itu membutuhkan pemimpin yang berkualitas dan profesional. Hanya ditangan pemimpin yang berprofesional lah maka akan terwujud birokrasi yang berkelas.

Selanjutnya sambutan dari Gubernur DIY yang disampaikan oleh Sekretaris Daerah Bapak R. Kadarmanta sekaligus membuka Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XXI Tahun 2022. Dalam kesempatannya, beliau menyampaikan tentang Kepemimpinan Berbasis Pemeliharaan Dan Pengembangan Kebudayaan Menuju Peradaban Masyarakat Untuk Kemuliaan Martabat Manusia.

Dalam etika kepemimpinan DIY, seorang Sultan harus merefleksikan kebijaksanaan (wisdom) dan pusat keteladanan (examplary center) dengan dukungan elemen wakil rakyat pada satu sisi, elemen birokrasi pada sisi lain dan rakyat sebagai subyek sekaligus obyek yang diberdayakan.

Fakta empirik menunjukkan, bahwa dimensi Manunggaling Kawulâ-Gusti dapat menjadi model kepemimpinan menyatunya pemimpin dengan rakyat untuk memutuskan arah pembangunan ke depan, menuju peradaban baru yang lebih sejahtera, adil, demokratis, dan bermartabat.

Dari Simbol Budaya membentuk Budaya Integritas dalam pelaksanaan budaya pemerintahan, setiap ASN DIY wajib menyematkan logo “Satriya“, yang mewajibkannya untuk bersikap dan bertindak selaras dengan sifat-sifat keutamaan seorang “Satriya” yang artinya Selaras, Akal-budi luhur, keTeladanan, Rela melayani, Inovatif, Yakin dan percaya, Ahli dan profesional. Simbol-simbol itu adalah bagian dari governance branding, agar ASN DIY mudah diidentifikasi.

Kompetensi mengarahkan tingkah laku, sedangkan tingkah laku akan menghasilkan kinerja yang disemangati oleh filosofi hamêmayu-hayuning bawânâ dan etos kerja sawiji, grêgêt, sêngguh, ora mingkuh. Budaya organisasi, adalah pola sikap, keyakinan, asumsi dan harapan yang dimiliki bersama dan dipegang secara mendalam untuk membentuk cara bagaimana ASN bertindak dan berinteraksi, agar sasaran organisasi tercapai.

Untuk itu, dengan cara berbagi ilmu dan pengalaman, disertai sikap mau belajar dan siap membangun jaringan, maka diharapkan, bahwa alumni Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II ini nanti mempunyai potensi untuk mengisi kepemimpinan di sektor pemerintahan.

(nrs)