Yogyakarta – Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Istimewa Yogyakarta (Badan Diklat DIY) pada hari Kamis, 6 Februari 2020 melaksanakan Pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan I dan Pelatihan Kepemiminan Pengawas Angkatan I Tahun 2020  yang dilaksanakan di Kampus Badan Diklat DIY, Gunung Sempu, Tamantirto, Kasihan, Bantul.

Acara pembukaan dihadiri dan dibuka oleh Asisten Sekretaris Daerah DIY Bidang Pemerintahan dan Administrasi Umum, Bapak Drs. Sigit Sapto Rahardjo, MM., mewakili Sekda DIY, Kepala Badan Diklat DIY, Bapak Dr. Ir. Kuncoro Cahyo Aji, M.Si., tamu undangan dari instansi pengirim, pejabat struktural dan Widyaiswara Badan Diklat DIY.

Bapak Kuncoro Cahyo Aji mengawali dengan menyampaikan Laporan Pembukaan. Dalam laporannya, Bapak Kuncoro Cahyo Aji menyebutkan, bahwa tujuan pelaksanaan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas adalah untuk mengembangkan Kompetensi Peserta dalam rangka memenuhi standar Kompetensi Manajerial Jabatan Pengawas.

Sedangkan Pelatihan Kepemimpinan Administrator bertujuan untuk mengembangkan Kompetensi Peserta dalam rangka memenuhi standar Kompetensi Manajerial Jabatan Administrator.

Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan I berlangsung kurang lebih selama 91 hari dimulai pada tanggal 5 Februari s.d. 5 Juni 2020 dengan sistem on campus dan off campus, peserta diasramakan. Dengan Agenda Pelatihan sebagai berikut:

  1. Agenda Kepemimpinan Pancasila dan Nasionalisme;
  2. Agenda Kepemimpinan Kinerja;
  3. Agenda Manajemen Kinerja;
  4. Agenda Aktualisasi Kepemimpinan;
  5. Orientasi Program dan Evaluasi Pembelajaran.

Untuk Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan I berlangsung kurang lebih selama 96 hari dimulai pada tanggal 5 Februari s.d. 12 Juni 2020 dengan sistem on campus dan off campus, peserta diasramakan dengan Agenda Pelatihan sebagai berikut:

  1. Agenda Kepemimpinan Pancasila dan Nasionalisme;
  2. Agenda Kepemimpinan Pelayanan;
  3. Agenda Pengendalian Pekerjaan;
  4. Agenda Aktualisasi Kepemimpinan;
  5. Orientasi Program dan Evaluasi Pembelajaran.

Berikut peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan I yang berjumlah 40 orang dengan rincian:

  1. Pemerintah Daerah DIY: 20 orang
  2. Pemerintah Kabupaten Sleman DIY: 10 orang
  3. Pemerintah Kabupaten Bantul DIY: 5 orang
  4. Pemerintah Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat: 5 orang

Dan berikut peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan I yang berjumlah 40 orang dengan rincian:

  1. Pemerintah Daerah DIY: 10 orang
  2. Pemerintah Kabupaten Sleman DIY: 10 orang
  3. Pemerintah Kabupaten Bantul DIY: 10 orang
  4. Pemerintah Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat: 5 orang
  5. Pemerintah Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah: 5 orang

Bapak Sigit Sapto Rahardjo mengucapkan selamat kepada seluruh peserta yang mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Administrator dan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas. Beliau menjelaskan bahwa untuk menduduki suatu jabatan maka harus sudah mengikuti pelatihan.

Dari sejarah runtuhnya Kerajaan Singasari dan berdirinya Kerajaan Majapahit seperti yang diceritakan secara singkat dalam sambutan kepada peserta, Bapak Sigit Sapto Rahardjo mengajak seluruh peserta untuk mengambil hikmah dari kepemimpinan Raden Wijaya yang tangguh, bijak dan memanusiakan merupakan sebuah kekuatan.

Hal sederhana yang dapat dijadikan strategi dalam menjalankan kepemimpinan, lanjut Bapak Sigit Sapto Rahardjo, adalah mendengarkan dan menerima masukan yang merupakan cara terbaik dalam melakukan perbaikan dan evaluasi.

Seorang pemimpin, lanjutnya lagi, sejatinya adalah seorang fasilitator, mediator, problem solver dan seorang motivator yang jeli memanfaatkan potensi sekaligus sumber daya yang ada. Menjadi pemimpin sejati tak hanya bermodalkan ilmu, tetapi juga harus “ngelmu”.

“Dengan mengikuti pelatihan ini saya ingin saudara serius, tapi jalani dengan sersan saja, serius tapi santai, tidak usah pikir yang berat-berat proper yang ada, tetapi TTI, tiru, tambahi dan invoasi, dari yang ditiru, lalu ditambahi kemudian diinovasikan,” tutur Bapak Sigit Sapto Rahardjo.

Jadilah pemimpinan milenial yang memiliki kepekaan “rasa pangrasa”, bertindak adil, mampu mengoptimalkan potensi SDM tanpa harus menghilangkan peran SDM yang lain. Kombinasi antara “ilmu+ngelmu” akan menciptakan culture of excellence di tempat kerja dalam tataran “bener lan pener”.

(hdk)