Yogyakarta – Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Istimewa Yogyakarta (Badan Diklat DIY) melaksanakan pembukaan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) Golongan III Angkatan X Tahun 2019.

Latsar CPNS Golongan III Angkatan X Tahun 2019 dibuka oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Sosial, Budaya, dan Kemasyarakatan, Bapak Drs. Tri Mulyono, MM., pada hari Rabu, 15 Mei 2019 di Gedung Menza, Kampus Badan Diklat DIY, Gunung Sempu, Tamantirto, Kasihan, Bantul.

Dalam laporannya Kepala Badan Diklat DIY, Bapak Ir. Kuncoro Cahyo Aji, M.Si., menjelaskan, Latsar CPNS dilaksanakan dengan tujuan untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat, dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.

Latsar CPNS Golongan III Angkatan X Tahun 2019 dilaksanakan di Badan Diklat DIY kurang lebih selama 51 hari dimulai pada 9 Mei 2019 s.d 17 Juli 2019 dengan sistem on off class, peserta diasramakan. Peserta Latsar CPNS Golongan III Angkatan X Tahun 2019 berjumlah 40 orang.

Agenda Latsar CPNS meliputi:

  1. Agenda Sikap Perilaku Bela Negara
  2. Agenda Nilai-Nilai Dasar PNS
  3. Agenda Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
  4. Agenda Habituasi

Dalam sambutannya, Bapak Tri Mulyono menjelaskan bahwa Latsar CPNS dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan dan pembentukan wawasan kebangsaan, kepribadian, dan Etika PNS, pengetahuan dasar tentang sistem penyelenggaraan pemerintahan negara, serta bidang tugas dan budaya organisasinya, agar mampu melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan masyarakat.

Lebih jauh Bapak Tri Mulyono menerangkan, Trilogi SDM-DIY atau E2-K merupakan terjemahan luas arah pembangunan DIY 5 tahun ke depan, yang merupakan filosofi pengembangan aparatur Pemda DIY yang terdiri tas Etos, Etika, dan Kualitas.

Etos menyandang pesan perubahan persepsi (mindset) dari tugas birokrasi sebagai pekerjaan kantoran menjadi tugas birokrasi sebagai karya peradaban. Etika menyandang pesaan “kemuliaan” dalam pengertian bersatunya “pikiran mulia, niat mulia, dan tindakan mulia” dalam rangka menciptkan SDM yang berintegritas yang menjunjung tinggi budaya malu dan budaya merasa bersalah apabila melakukan penyimpangan-penyimpangan.

Kualitas menyandang pesan adanya pergeseran mindset bahwa karya birokrasi bukanlah dipersepsi hanya sebagai karya proyek berbasis kinerja penyerapan anggaran, melainkan menuju pada pembentukan sikap bahwa karya birokrasi DIY adalah karya yang dapat menjadi rujukan bagi birokrasi-birokrasi dan lembaga-lembaga lain di tempat lain.

“Jadilah PNS yang memegang teguh sesanti Sawiji, Greget, Sengguh, Ora Mingkuh. Jadilah PNS yang Nyawiji, yaitu mampu bekerja dengan kompak dan terampil bekerjasama, mempunyai greget yang diwujudkan dalam kegigihan, semangat, kerja keras dan dinamis, jadilah insan yang sengguh, percaya diri dalam bertindak tanpa besar kepala dan konsisten bertanggungjawab terhadap semua keputusan sebagai perwujudan sifat ora mingkuh,” tutup Bapak Tri Mulyono. (hdk)