Yogyakarta – Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Istimewa Yogyakarta (Badan Diklat DIY) melaksanakan pembukaan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) Golongan III Angkatan VII dan VIII Tahun 2019.

Latsar CPNS Golongan III Angkatan VII dan VIII Tahun 2019 dibuka oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Hukum, Pemerintahan, dan Politik, Bapak Drs. H. Umar Priyono, M.Pd., pada hari Selasa, 7 Mei 2019 bertempat di Gedung Menza, Kampus Badan Diklat DIY, Gunung Sempu, Tamantirto, Kasihan, Bantul.

Dalam laporannya, Kepala Badan Diklat DIY, Bapak Ir. Kuncoro Cahyo Aji, M.Si., menyampaikan, Latsar CPNS dilaksanakan dengan tujuan untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat, dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.

Latsar CPNS Golongan III Angkatan VII dan Angkatan VIII Tahun 2019 dilaksanakan di Badan Diklat DIY kurang lebih selama 51 hari dimulai pada 6 Mei 2019 s.d 15 Juli 2019 dengan sistem on off class, peserta diasramakan. Peserta Latsar CPNS Golongan III Angkatan VII dan Angkatan VIII Tahun 2019 masing-masing berjumlah 40 orang.

Agenda Latsar CPNS meliputi:

  1. Agenda Sikap Perilaku Bela Negara
  2. Agenda Nilai-Nilai Dasar PNS
  3. Agenda Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
  4. Agenda Habituasi

Bapak Umar Priyono mengucapkan selamat kepada seluruh peserta Latsar karena telah berhasil lolos pada saat seleksi CPNS. “Ketika kita memilih sesuatu, semaksimal mungkin, semaksimal mungkin jalankanlah pilihan itu secara konsisten dan berintegritas,” terang Bapak Umar Priyono.

Pelatihan Dasar yang harus diikuti oleh para peserta, lanjut Bapak Umar Priyono, salah satunya adalah untuk menggenapi dan melengkapi kompetensi dan integritas para peserta dalam menapaki pekerjaan sebagai ASN karena PNS sebagai unsur utama SDM memiliki peranan penting dalam menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan pembanguan.

Lebih jauh, Bapak Umar Priyono berpesan kepada para peserta agar memiliki 4 sifat yang mengacu pada nilai-nilai yang ditinggalkan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I, yakni Sawiji, Greget, Sengguh, Ora Mingkuh.

Sawiji berarti fokus, apapun yang dilakukan dengan fokus maka hasilnya akan baik, Greget berarti semangat, dari wajah saudara-saudara sekalian saya melihat pancaran aura semangat untuk berdedikasi kepada masyarakat, Sengguh berarti percaya diri tanpa diikuti kesombongan dan Ora Mingkuh yang berarti tanggung jawab,” tegas Bapak Umar Priyono. (hdk)